Apa kabar?
Masihkah aku salah satu kabar yang kau tunggu-tunggu?
Untukmu yang ada dikejauhan sana,ditempat asing yang tak terterka mata,aku ingin mengatakan sesuatu.
Karena ini amat rahasia,dan bagi aku sangatlah penting,maka boleh aku memohon sebelumnya?tolong tutup pintu kamarmu rapat-rapat usai dirimu membaca kalimat ini.kemudian duduk atau berbaringlah di ranjang kamarmu.akan lebih baik atau sebaiknya kamu matikan saja lampu kamarmu yang masih menyala.bacalah surat ini pelan-pelan dan rasakan aku disampingmu sambil berbisik bahwa betapa aku ini sedang rindu,rindu yang amat berat.
Terimakasih karena kamu baru saja mendengar rahasia besarku yang kepada kamu saja ia ingin diungkapkan.
Terimakasih telah memaklumi bahwa aku masih tidak tahu cara mencintai tanpa merindukan.
Terimakasih untuk telah hadir,didalam surat ini kamu nyata,dan rindu yang tertuju padamulah yang membuatnya menyala.
Terimakasih untuk hari yang bahagia.
Terimakasih telah memaklumi bahwa aku masih tidak tahu cara mencintai tanpa merindukan.
Terimakasih untuk telah hadir,didalam surat ini kamu nyata,dan rindu yang tertuju padamulah yang membuatnya menyala.
Terimakasih untuk hari yang bahagia.
Selamat,untuk hari yang telah lalu,untuk hari ini dan untuk hari esok dan seterusnya,maka itulah hari dimana kau akan terjebak didalam puisi-puisi.
Yang merindumu.
Cianjur,01 Desember 2016.