Jingga dilangit sore yang menurut kebanyakan orang sangat indah itu tak pernah terlihat menawan dimataku,"lembayung senja" orang-orang menamainya seperti itu,cahaya kuning keemasan membias langit ufuk barat yang sering kutemui itu selalu berhasil mengantarkan kembali ingatan-ingatan yang setengah mati ingin kulupakan,sebenarnya itu memory indah,kenangan-kenangan manis tentang kamu,kamu yang dulu pernah mengisi kekosongan hati,kamu yang pernah menjadi mood booster dan suport system terbaik,kamu yang dulu menjadi alasan senyumku terbit setiap hari,kamu yang membuatku merasa dicintai,kamu yang menanamkan kepercayaan besar padaku bahwa hanya bersamamu hidup akan begitu indah dan naasnya kamu pula yang memporak-porandakan hidupku sampai tak bersisa
Aku membencimu sangat sangat membencimu,mungkin dahulu usiaku masih sangat muda,masih terlalu naif dan bodoh tidak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang hanya berpura-pura,saat itu aku terlena dengan semua yang ada pada kamu,dan sialnya aku menjatuhkan hatiku sejatuh-jatuhnya padamu,sesuatu yang sangat ingin ku sesali tapi nyatanya tak pernah bisa,5 tahun menjadi sepasang kekasih membuatku terbiasa dengan hal-hal yang menyangkut tentangmu,semuanya terekam jelas dalam ingatan bahkan detail terkecil tentangmu pun terpatri jelas di relung hati terdalam hingga melupakanmu sampai detik ini masih menjadi sesuatu yang sulit aku lakukan tapi selalu aku upayakan.
Kamu dengan sengaja pergi begitu saja saat hatiku belum siap merasa kehilangan,kamu merencanakan kepergian mu itu dan bodohnya aku sadari itu setelah kamu benar-benar menghilang entah kemana,sore itu hari dimana aku menunggu kepulanganmu dengan harap cemas kupandangi handphone berharap namamu muncul disana dan sesuai dugaan tak berselang lama dering telpon memecah lamunan dan itu benar-benar kamu,kita menghabiskan sore itu dengan berbincang-bincang ringan di selingi candaan receh,begitu menyenangkan melepas rindu setelah seharian sibuk dengan kegiatan masing - masing akhirnya kita punya waktu berdua,masih ku ingat saat itu aku berselonjor kaki menghadap langit yang berwarna jingga lewat jendela sambil mendengar suaramu berbicara adalah sesuatu yang sangat indah.
Setelah sore itu tepatnya jam 8 malam kita berbincang kembali lewat telpon tentang persiapan hari esok,tentang kedatanganmu dan keluarga besarmu yang ingin melamar ku,aku bertanya "kamu besok jam berapa kecianjur? Lalu kamupun menjawab "sekitaran jam 8 pagi besok kalo udah berangkat pasti aku kabari kamu jangan cemas" dengan suara lembut dan penuh perhatian membuatku makin tak sabar ingin segera berjumpa,dan setelah puas membahas ini itu tentang lamaran besok aku pamit tidur karena lelah setelah seharian berkegiatan.
Hari yang dinantipun tiba,semua keluarga antusias mempersiapkan pernak pernik lamaran,ada yang memasak,ada yang bersih-bersih rumah,ada yang hanya mengobrol,karena tak sabar akhirnya kuputuskan menelpon kembali "hallo kamu masih dimana?udah berangkat belum?jangan terlalu siang inikan weekend pasti macet" (fyi dia dari Jakarta) rentetan pertanyaan kulayangkan lalu kamupun menjawab"iya sayang ini lg di Bintaro nunggu David Jojo sama Ramlan mereka mu ikut katanya"(ketiga orang itu teman dekatnya) lalu dengan berat aku putuskan sambungan telpon tersebut ku lanjutkan menanti kedatanganmu yang selalu ku rindu setelah sekian tahun tak bertemu.
Setelah sekian jam semua persiapan lamaran sudah siap,keluarga pun sudah berkumpul semua,aku mencoba menghubungi tapi tidak di angkat ratusan pesan singkat pun kutanyakan menanyakan keberadaannya tapi tak kunjung di balas,hingga sore hingga malam sampai keluarga besar pamit undur pulang satu persatu,air mata sudah tak bisa di bendung hingga larut malam kamu tak bisa di hubungi dan entah kemana,aku sangat kecewa sangat sangat kecewa 5 tahun yang kita lalui ternyata tidak berarti apa2 bagimu hingga dengan kejam dan teganya kamu pergi begitu saja,sangat kejam sangat kejam bahkan kamu mempermainkan keluarga besar aku juga.
Hari berganti minggu,Minggu berganti bulan,bulan berganti tahun,selama itu pula kamu menghilang tanpa jejak,aku berusaha mencari sebisaku tapi hasilnya tetap nihil,kebelahan bumi mana kamu pergi?kenapa begitu sulit menemukanmu?apa kamu tau bagaimana rasanya aku dan kedua orang tuaku sedih sakit menanggung malu?apakah kamu tahu rasanya menjadi aku?mengunci diri menutup diri meratapi keadaanku yang menyedihkan,air mata pun rasanya sudah kering karena selama bertahun-tahun tanpa henti menangisi kamu.
Kamu pergi dengan kesiapan hati,tapi bagaimana dengan aku?hatiku hancur,hidupku berantakan,jika memang kamu ingin pergi kenapa tidak berbicara denganku kenapa tidak mengatakannya?jika kamu ingin pergi aku akan mencoba mengerti,aku tidak akan menahan seseorang yang tak lagi mencintaiku agar tetap tinggal,aku tidak se egois itu,kenapa harus dengan cara seperti itu kamu pergi?kamu sungguh brengsek sungguh sungguh brengsek.
Kamu tidak hanya menyakiti aku tetapi menyakiti kedua orang tuaku,dimana nuranimu sebenarnya?apakah saat menjadi seorang kekasih aku sangat menyebalkan hingga kamu tega berbuat seperti itu?
Tidak terasa sudah 8 tahun berlalu,tanpa kamu meminta maaf aku sudah memaafkan kesalahan kamu,aku sudah menjadi perempuan dewasa,aku sudah berhasil menata hati kembali,sekarang aku sudah berbahagia,aku sudah memiliki anak dan suami.
Andai kamu membaca ini dimana pun kamu berada,dipelukan perempuan manapun kamu berlabuh,aku ingin kamu tau bahwa betapapun aku membencimu tetapi di hati yang paling dalam entah kenapa aku ingin kamu hidup berbahagia juga,walaupun terkadang aku masih mengingatmu seperti malam ini bukan berarti rasa benciku terhadapmu memudar,tentunya aku tidak suka jika ada hal apapun yang membuatku ingat padamu,contohnya aku akan tiba2 marah saat mendengar lagu kesukaanmu,nafsu makanku akan hilang saat melihat menu kesukaanmu atau aku akan uring2an semalaman saat tak sengaja melihat iklan film kesukaanmu,apapun kesukaanmu adalah apa yg aku benci termasuk lembayung senja yang bagi kamu menenangkan dan indah tapi bagiku sangat memuak kan, hanya saja terkadang aku ingin menuliskanmu saja,mengenangmu sebagai orang jahat yang tidak pernah ingin kutemui lagi di kemudian hari atau di kehidupan selanjutnya.