Kamis, 23 Juni 2016

hurtless

Satu senja pernah kita habiskan dengan diam dan keadaan yang semakin mendingin.sepasang kupu-kupu dengan sayap tua menguning,terbang mengiringi kata bosan yang keluar dari bibirmu.gerimis sore itu seperti jutaan tombak yang ingin menikam segala yang lelah dikepalaku.hening membatu,tanpa satu pun suara yang berniat melenturkan lidah kita.

Sepertinya kita butuh senja lain untuk mengumpulkan percakapan.
Satu sore saja,tak akan cukup untuk menampung perbincangan kita yang semakin tajam dan mulai gemar saling melukai.aku menyadari kita hanyalah sepasang pemohon yang tak pernah selesai dihadapan do'a.sebelum kau dan aku benar-benar paham,pertemuan adalah perintah takdir untuk kita berpelukan,lalu saling tabah melepaskan,kelak silam juga akan mengajak kita untuk saling memunggungi.Tanpa perlu mengingat lagi,kedua dada kita pernah saling berjanji untuk mengingat sehidup hingga mati.

Ternyata benar apa yang dulu pernah aku takutkan,terutama perihal mencintai,melepaskan memang butuh rasa sakit yang lebih.
Semoga tulisan ini tak hanya berupa angin,yang membawa kabut senyummu menuju bening laut air mataku.
Berbahagialah,rebahkan kekagumanmu di dadanya.Jangan lupa satu hal;Datanglah kembali ke sini,jika kau butuh sesuatu yang bisa kau lukai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.