Rabu, 05 Juli 2023

rindu tak sampai

di kota dingin ini, yang pernah kusebut beranda tangisku
mulai terlihat sulur-sulur kenangan
satu nama tiba-tiba muncul sebagai ingatan
seperti jantung, ingatan kali ini memiliki degup abadi yang dilindungi waktu

aku pernah bertanya,
di mana sebuah pagi kausembunyikan?
di sebelah dadamu?
atau di samping sepatu yang mengantar pergimu?

sementara embun datang lebih dingin dari biasanya
tak ada gigil yang perlu kucurigai
aku hanya tak bisa melipatnya
seperti ada yang tak terbiasa
peluk itu telah berlalu; pengukur suhu terbaik bagi tubuhku

pada sepasang kelingking yang pernah kita tautkan,
aku memohon agar terbiasa lagi melihat matamu
melihat aku
melihat jendela terbuka
melihat senja
melihat remang lampu kota yang mulai menyala
atau melihat apa saja yang belum pernah kautangisi sebelumnya

pada kedua peluk yang saling menghangatkan,
aku berharap agar diizinkan lagi mendamaikan gigilmu
ah, bukankah kita sudah belajar berpura-pura untuk saling melupakan?
dan kita berkaca pada sesal,
bersitatap dalam tabah,
saling mendoakan dalam gundah,
sebab kita terlanjur terlibat di sebuah keputusan yang salah

still missing you

Hening ini mulai mengabut dan menyamarkan pandanganku
Tapi ingatan tentangmu, masih saja membias jelas diantara ketidakmampuan yang lemas
Seperti keinginan untuk menarik lagi selimut di perbatasan pagi
Terkadang, sayu wajahmu bertamu dihadapku terbawa purnama
Menghentikan denyut nadi yang mulai sehat berdetak
Meninggalkan ludah perih yang selalu mencair dan membuat kalbu menggigil
Kemana lagi aku mencari matamu yang setebal buku
Dimana banyak hal bisa mudah terbaca dan dipelajari
Atau justru banyak cerita roman yang tak berakhir tenang

Selembar bait rindu ini untukmu...
Dijejali sedikit hampa yang menggema di setiap sudutnya
Tenang mengambang, siap terisi dan tegar menanti
Akrab dengan airmata yang selalu mengaliri kejujuran nurani
Membangunkan kenangan atas nama keinginan untuk saling mencintai dan menghargai
Menanti pedulimu menuliskan harapan, untuk mencairkan rindu beku yang kian membatu
Seperti sajak yang tak lagi bertegur sapa dengan tanda baca nya
Hanya berisikan tanda tanya yang belajar merangkai kekuatan untuk sebuah kata perpisahan

rindu yang salah


Hawa dingin di musim penghujan malam ini mulai menyapa kulitku.
Memapah ingatanku menuju keterasingan waktu dimana aku masih menjadi tong sampah atas segala kesedihan-kesedihan mu.
Lembab air hujan sepertinya sengaja membawa parasmu mengitari ruang kenangan yang sebelumnya telah terkunci rapat.
Paras yang pernah memiliki senyuman melumpuhkan, itu kata hatiku, dulu...
Sebelum ego pengkhianatan menyeretmu untuk mengundurkan diri dari ranah kebersamaan untuk menggenapi keganjilanku.
Bangku dingin yang mulai lapuk seolah menyempurnakan kenangan usang, tempat dimana kita pernah menghabiskan cerita diujung pagi.
Pada paragraf pertama, serangga malam tak pernah lupa menyumbangkan nyanyian-nyanyian nya untuk kita tuliskan.
Mengumpulkan rindu-rindu yang berserakan.
Menikmati cembung korneamu yang terkadang susah tereja.

Menuliskan kisah itu dimalam dingin ini, sama halnya mengihklaskan airmata ku mengendap-endap dari mata menuju pipi.
Menetes, pecah, memercik tak berbentuk.
Menyelimuti subuh dengan aksara tak terjawab.
Mengendarai imajiku untuk mengikuti jejak-jejakmu.
Lunglai menggenggam asa yang tak tahu harus kubuang kemana.
Mungkin bagimu, kerinduan ini hanya kau anggap segenggam garam yang kusebar ditengah lautan.
Atau bahkan, layaknya sebutir embun yang jatuh kebumi.
Karam tak berbekas, lenyap tanpa balas.
Sekumpulan rindu ini pun habis dilumat airmata tak bersuara diujung letihku.
Airmata yang pernah menemani semangatku mencari kebahagiaanmu, yang kini telah kau hirup dari nafas dia.
Kenapa rindu masih saja berterbangan di bilik hati?
Tidak kah dia temukan jalan untuk pulang?
Selalu saja begini!!
Mereka berdansa didalam ingatan, berlatar belakang malam yang di dinginkan hujan. Pulanglah!! Ada banyak hati kasmaran yang menunggumu diambang pintu.
Rindu berkata, dia kangen kamu...
Kangen berkata, dia rindu 

with you till we die

saat kita tua nanti, aku hanya ingin mengajakmu
mengamati bagaimana cara semesta saling melibatkan
pagi yang selalu melibatkan kicau camar,
malam yang kerap melibatkan bintang,
juga semilir angin sepanjang hari
yang mengajari daun-daun menari
sederhana, bukan?

setelah itu, aku akan mengajakmu
untuk memohon dengan cara mereka
pernahkah kau dengar cara mereka berdoa?
jika kau tak pernah mendengar itu,
mari meniru

sebuah permohonan tak harus terdengar, sayang
seperti jantungku yang meminjam degupmu
darahku yang melibatkan desirmu
juga kedipmu yang melumasi mataku

kita disatukan
layaknya pagi yang selalu melibatkan kicau camar
malam yang kerap melibatkan bintang,
juga semilir angin sepanjang hari
yang mengajari daun-daun menari
sederhana, bukan?

Fall in love with stranger


Sebagian dari pikiranku mencoba menemukan kata yang (setidaknya) hampir menggambarkan dirinya. namun ternyata tidak ada yang ditemukan. Dia adalah sesuatu yang lebih dari definisi kesempurnaan. Dia adalah kesempurnaan yang kata-kataku bahkan tidak bisa menjelaskannya. Dia hidup di dunia di mana tidak ada yang bisa berbicara bahasanya. Bahasanya adalah cinta. Dialah yang memilikinya.

Sungguh tidak masuk akal bagaimana manusia bisa sehebat ini. Tidak, dia adalah malaikat. Namun tetap saja dia akan mematahkan sayapnya sendiri untuk membantumu terbang. Itu hanya menunjukkan betapa menakjubkannya dia.

Wahai bulan bumiku. Jangan pernah mencoba menyelami hatiku untuk mencari tahu seberapa dalam aku mencintaimu. Tidak ada tempat untuk kembali. Aku bersumpah kau akan selamanya terjebak di dalamnya.

Itu konyol.
Dalam waktu singkat dia memiliki hatiku,
tidak seperti orang lain.
Itu terjadi secara ajaib,
bagaimana dia bisa menjadi jawaban dari semua pertanyaanku yang aku minta.

Oh satu-satunya,
menjadi akhir dari apa yang telah aku mulai.


Cianjur 05 Juli 2023

salah menjatuhkan hati

Hujan deras baru saja reda dan yang kini tertinggal hanya dingin yang menusuk tulang dan saat ini di bawah sinar lampu kamar yang temaram tiba-tiba aku ingin menuliskan sesuatu,hal yang belakangan ini menjadi beban fikiran tersendiri untukku.

Mengapa hati tak bisa memilih harus kepada siapa ia jatuh?apakah menjatuhkan hati kepada yang bukan seharusnya adalah sebuah kesalahan dan dosa? Harus ku apakan hatiku ini tolong? Itulah sekelumit pertanyaan-pertanyaan yang ingin aku tanyakan belakangan ini.

Andai bisa memilih tentunya aku ingin agar hatiku diam pada tempatnya,aku tidak ingin tersakiti apalagi menyakiti orang lain,biar saja ini menjadi bebanku sampai akhir.

Perasaan yang tak semestinya ada ini akan aku kubur dalam-dalam,tak apa membohongi diri sendiri demi kebaikan semua orang,demi sesuatu yang sudah seharusnya seperti itu.

Mengikuti kata hati tak selalu benar,oleh karenanya mati2an ku tekan perasaan aneh ini,sakit memang tapi akal sehat masih menjadi pemenang.

Cianjur,5 Juli 2023kitadalamkata

Senin, 27 Maret 2023

Your secret admire

Setelah sahur kantuk tak kunjung datang oleh karenanya aku ingin menuliskanmu lebih banyak

Selamat pagi untuk kamu yang saat ini pasti sedang tertidur lelap! Dan mungkin sedang dalam pelukan seseorang!

Aku menemukan lagu yang bagus dan akan jauh lebih baik jika kamu mendengarkan juga. Jadi, biarkan aku membayangkan kita duduk di tepi danau, berbagi earphone, menikmati momen kita. Jadi biarkan aku melakukan itu.

Aku benar-benar ingin menyambutmu. Bibirku selalu di ambang pintu melemparkan beberapa kata setiap kali aku melihatmu di sekitar. Tidak perlu percakapan, mungkin aku hanya merasa seperti berbisik, "hei, aku menyukaimu." Dan akhirnya aku gemetar. Kau terlalu di luar jangkauanku. Kau begitu dekat namun begitu jauh.

Aku berpikir akan menuliskanmu lagi,menyimpanmu dalam bait dan paragraf. Tapi untuk beberapa alasan aku rasa aku benar-benar perlu curhat tentang sesuatu. Hal yang menjengkelkanku, meskipun perlahan-lahan dan akhirnya menjadi lebih baik dan lebih baik setiap hari, terutama karena aku menemukan kepastian dalam diri kamu. Gagasan memiliki seseorang yang menghibur sungguh menghibur.

 Tidak dalam surat ini. Aku tidak merasa seperti mengabdikan atau benar-benar menempatkan upaya menulis kata demi kata untuk siapa pun yang membuatku mempertanyakan seluruh keberadaanku Bahkan ketika aku sudah memikirkannya sepanjang hari bahwa aku akan memberitahumu betapa aku membencinya dalam surat pagi ini dan kemudian dorongan itu hanya memudar entah dari mana.

Dari aku kepadamu:pengagum rahasia

 Bagaimana aku bisa lupa menulis surat untukmu hari ini? Aku sudah berpikir tentang apa yang akan kukatakan padamu tapi aku malah melewati TikTok. Kau tahu akhirnya benar, bahwa hal ini tidak pernah berakhir (TikTok maksudku).

 Aku tidur jam sebelas malam sampai jam 2 pagi. Terbangun merasa bingung, sama sekali tidak mencuci wajah, tidak melakukan doa, hanya makan semangkuk mie instan

Aku saat ini dalam suasana hati yang buruk, itu adalah hal-hal yang tidak relevan mudah menggangguku membuatku lebih terganggu. Aku tidak bisa memberitahumu karena untuk apa memberitahu seseorang yang adalah dia penyebabnya

Kamu mungkin akan lebih berpihak kepada mereka karena kamu mengenal mereka satu sama lain secara pribadi. Aku sangat iri dengan itu. Aku sangat iri melihat cara kalian berinteraksi satu sama lain. Aku sangat iri melihatmu mengucapkan selamat tinggal pada mereka sebelum kamu pergi. Aku sangat cemburu ketika harus melihat betapa mudahnya bagi mereka untuk memanggil namamu dan melemparkan lelucon. Aku ingin memanggil namamu juga.

 Aku ingin memiliki interaksi denganmu juga.

 Aku menginginkanmu.


Cianjur,28,03,2023

Percaya dibalas kecewa

MENJERIT DAN MENANGIS


Tidak dengan cara yang marah tetapi lebih banyak dalam berkata-kata,tidak dapat mengolah informasi apa pun tanganku gemetar,jantungpun berdebar lebih keras dari biasanya,Aku begitu kacau hingga di titik menuliskan ini
 
Aku masih tidak percaya ini. Aku meminta hal sederhana tapi tuhan memberiku seluruh alam semesta.
Aku ingin sedikit lebih dekat denganmu tapi tuhan memberiku keseluruhan dirimu, sepanjang malam.
 
Bagaimana aku harus memulai ini? Katakan padaku karena kamu pasti bermain dengan otak ku. Aku sekarang berantakan total, kekacauan lengkap. Kamu akan menjadi kematianku berikutnya. Kamu akan mematahkan hatiku seperti tidak pernah patah sebelumnya. Kamu akan abadi dalam setiap huruf yang kutulis.
 
aku telah mengatakan ini sebelumnya dan aku akan mengatakannya lagi"aku kehilangan kepercayaan dalam penilaianku sendiri" ini tak bisa diperdebatkan. Tidak terkecuali. Tapi biarkan aku memiliki momenku.
 
apa aku berhalusinasi atau tubuhmu yang bergetar saat mengakui itu? Kita berdua canggung,aku berkata "ya terimakasih sudah berkata jujur". Terimakasih sudah mengatakan yang sebenarnya walaupun dengan mendengarnya langsung dari bibirmu terasa berjuta-juta kali lipat lebih sakit, tetapi kamu memelukku begitu erat membuat benteng yang ku bangun kokoh roboh seketika,tangis tak mampu ku tahan saat kamu meminta beribu maaf. Mungkin aku berhalusinasi.
 
Aku tidak tahu di mana aku mengumpulkan keberanian diri,aku bertanya tentang sesuatu yang aku tau jawabannya akan membuatku serasa ingin mati saja,aku benar-benar ingin tahu,meskipun aku berusaha untuk tegar dan bersikap biasa mencoba menerima kecuranganmu dengan memberimu maaf tapi ternyata lidahku kelu bahkan untuk sekedar mengucap satu kata,aku tak mampu.

Begitu sakit,seluruh percaya ku pupuk dalam hati meyakini kemanapun kamu melangkah hatimu tetap kau simpan di rumah bersamaku,tetapi harapan tinggalah harapan karena yang kudapat hanya kecewa.

Cianjur,28,03,2023

Penghianat

"orang yang  kucintai memberiku sekotak penuh kegelapan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami bahwa ini juga, adalah hadiah"

( Kutipan di atas adalah puisi Aan Mansyur yang mewakili perasaanku)

 Tidak ada yang akan mengerti bagaimana pengkhianatan adalah salah satu senjata paling mematikan sampai mereka mendapatkan rasa itu. Itu tidak membuatmu terbunuh dalam sedetik, sebaliknya itu merobek tubuhmu, mengambil jiwamu perlahan-lahan, menempatkan garam pada luka yang terbuka.

 Pada titik ini aku tidak memiliki siapa pun untuk bisa di percaya lagi, aku harus belajar tentang hal ini sejak lama. Tak ada manusia yang bisa dipercaya. Orang akan selalu mengecewakan satu sama lain karena kita membiarkan diri kita mempercayai orang dengan mudah.

Beberapa tahun yang lalu aku mengalami kejadian tidak menyenangkan. Itu menyeretku pada beberapa mimpi buruk (meskipun aku tidur di siang hari). Aku menyesal membiarkan telingaku mendengar mereka, aku menyesal membiarkan mataku melihat mereka. Ini seperti mereka mengadakan pesta di atas kuburan basahku. Dan aku masih mencari tahu bagaimana cara melakukan sesuatu dengan fakta bahwa aku tidak punya cukup pilihan untuk memilih kecuali menonton dan menonton. Melihat diriku kalah karena aku membiarkan diriku kalah.

 Aku berharap terlalu banyak dari dia, dan harapan adalah di mana kekecewaan tinggal.

 

Cianjur,27 Maret 2023

Jumat, 24 Maret 2023

Just remember someone ever hurt me so deep



Jingga dilangit sore yang menurut kebanyakan orang sangat indah itu tak pernah terlihat menawan dimataku,"lembayung senja" orang-orang menamainya seperti itu,cahaya kuning keemasan membias langit ufuk barat yang sering kutemui itu selalu berhasil mengantarkan kembali ingatan-ingatan yang setengah mati ingin kulupakan,sebenarnya itu memory indah,kenangan-kenangan manis tentang kamu,kamu yang dulu pernah mengisi kekosongan hati,kamu yang pernah menjadi mood booster dan suport system terbaik,kamu yang dulu menjadi alasan senyumku terbit setiap hari,kamu yang membuatku merasa dicintai,kamu yang menanamkan kepercayaan besar padaku bahwa hanya bersamamu hidup akan begitu indah dan naasnya kamu pula yang memporak-porandakan hidupku sampai tak bersisa


Aku membencimu sangat sangat membencimu,mungkin dahulu usiaku masih sangat muda,masih terlalu naif dan bodoh tidak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang hanya berpura-pura,saat itu aku terlena dengan semua yang ada pada kamu,dan sialnya aku menjatuhkan hatiku sejatuh-jatuhnya padamu,sesuatu yang sangat ingin ku sesali tapi nyatanya tak pernah bisa,5 tahun menjadi sepasang kekasih membuatku terbiasa dengan hal-hal yang menyangkut tentangmu,semuanya terekam jelas dalam ingatan bahkan detail terkecil tentangmu pun terpatri jelas di relung hati terdalam hingga melupakanmu sampai detik ini masih menjadi sesuatu yang sulit aku lakukan tapi selalu aku upayakan.


Kamu dengan sengaja pergi begitu saja saat hatiku belum siap merasa kehilangan,kamu merencanakan kepergian mu itu dan bodohnya aku sadari itu setelah kamu benar-benar menghilang entah kemana,sore itu hari dimana aku menunggu kepulanganmu dengan harap cemas kupandangi handphone berharap namamu muncul disana dan sesuai dugaan tak berselang lama dering telpon memecah lamunan dan itu benar-benar kamu,kita menghabiskan sore itu dengan berbincang-bincang ringan di selingi candaan receh,begitu menyenangkan melepas rindu setelah seharian sibuk dengan kegiatan masing - masing akhirnya kita punya waktu berdua,masih ku ingat saat itu aku berselonjor kaki menghadap langit yang berwarna jingga lewat jendela sambil mendengar suaramu berbicara adalah sesuatu yang sangat indah.


Setelah sore itu tepatnya jam 8 malam kita berbincang kembali lewat telpon tentang persiapan hari esok,tentang kedatanganmu dan keluarga besarmu yang ingin melamar ku,aku bertanya "kamu besok jam berapa kecianjur? Lalu kamupun menjawab "sekitaran jam 8 pagi besok kalo udah berangkat pasti aku kabari kamu jangan cemas" dengan suara lembut dan penuh perhatian membuatku makin tak sabar ingin segera berjumpa,dan setelah puas membahas ini itu tentang lamaran besok aku pamit tidur karena lelah setelah seharian berkegiatan.


Hari yang dinantipun tiba,semua keluarga antusias mempersiapkan pernak pernik lamaran,ada yang memasak,ada yang bersih-bersih rumah,ada yang hanya mengobrol,karena tak sabar akhirnya kuputuskan menelpon kembali "hallo kamu masih dimana?udah berangkat belum?jangan terlalu siang inikan weekend pasti macet" (fyi dia dari Jakarta) rentetan pertanyaan kulayangkan lalu kamupun menjawab"iya sayang ini lg di Bintaro nunggu David Jojo sama Ramlan mereka mu ikut katanya"(ketiga orang itu teman dekatnya) lalu dengan berat aku putuskan sambungan telpon tersebut ku lanjutkan menanti kedatanganmu yang selalu ku rindu setelah sekian tahun tak bertemu.


Setelah sekian jam semua persiapan lamaran sudah siap,keluarga pun sudah berkumpul semua,aku mencoba menghubungi tapi tidak di angkat ratusan pesan singkat pun kutanyakan menanyakan keberadaannya tapi tak kunjung di balas,hingga sore hingga malam sampai keluarga besar pamit undur pulang satu persatu,air mata sudah tak bisa di bendung hingga larut malam kamu tak bisa di hubungi dan entah kemana,aku sangat kecewa sangat sangat kecewa 5 tahun yang kita lalui ternyata tidak berarti apa2 bagimu hingga dengan kejam dan teganya kamu pergi begitu saja,sangat kejam sangat kejam bahkan kamu mempermainkan keluarga besar aku juga.


Hari berganti minggu,Minggu berganti bulan,bulan berganti tahun,selama itu pula kamu menghilang tanpa jejak,aku berusaha mencari sebisaku tapi hasilnya tetap nihil,kebelahan bumi mana kamu pergi?kenapa begitu sulit menemukanmu?apa kamu tau bagaimana rasanya aku dan kedua orang tuaku sedih sakit menanggung malu?apakah kamu tahu rasanya menjadi aku?mengunci diri menutup diri meratapi keadaanku yang menyedihkan,air mata pun rasanya sudah kering karena selama bertahun-tahun tanpa henti menangisi kamu.


Kamu pergi dengan kesiapan hati,tapi bagaimana dengan aku?hatiku hancur,hidupku berantakan,jika memang kamu ingin pergi kenapa tidak berbicara denganku kenapa tidak mengatakannya?jika kamu ingin pergi aku akan mencoba mengerti,aku tidak akan menahan seseorang yang tak lagi mencintaiku agar tetap tinggal,aku tidak se egois itu,kenapa harus dengan cara seperti itu kamu pergi?kamu sungguh brengsek sungguh sungguh brengsek.


Kamu tidak hanya menyakiti aku tetapi menyakiti kedua orang tuaku,dimana nuranimu sebenarnya?apakah saat menjadi seorang kekasih aku sangat menyebalkan hingga kamu tega berbuat seperti itu?


Tidak terasa sudah 8 tahun berlalu,tanpa kamu meminta maaf aku sudah memaafkan kesalahan kamu,aku sudah menjadi perempuan dewasa,aku sudah berhasil menata hati kembali,sekarang aku sudah berbahagia,aku sudah memiliki anak dan suami.


Andai kamu membaca ini dimana pun kamu berada,dipelukan perempuan manapun kamu berlabuh,aku ingin kamu tau bahwa betapapun aku membencimu tetapi di hati yang paling dalam entah kenapa aku ingin kamu hidup berbahagia juga,walaupun terkadang aku masih mengingatmu seperti malam ini bukan berarti rasa benciku terhadapmu memudar,tentunya aku tidak suka jika ada hal apapun yang membuatku ingat padamu,contohnya aku akan tiba2 marah saat mendengar lagu kesukaanmu,nafsu makanku akan hilang saat melihat menu kesukaanmu atau aku akan uring2an semalaman saat tak sengaja melihat iklan film kesukaanmu,apapun kesukaanmu adalah apa yg aku benci termasuk lembayung senja yang bagi kamu menenangkan dan indah tapi bagiku sangat memuak kan, hanya saja terkadang aku ingin menuliskanmu saja,mengenangmu sebagai orang jahat yang tidak pernah ingin kutemui lagi di kemudian hari atau di kehidupan selanjutnya.

Rabu, 22 Maret 2023

Teruntuk "mantan pacar"




Hi,mantan pacar ,,


 Aku menulis ini mencurahkan isi hati selembut mungkin agar kamu sadar betapa aku mampu romantis seperti yang lain,oleh karena itu aku mohon jangan dulu kamu menilai aku isteri yang kaku yang tidak bisa mengungkapkan perasaan cinta hehe


(Note:tahan dulu mualmu,setelah itu muntahkan sebanyak mungkin setelah kamu selesai membaca)


Di atas adalah salah satu foto kamu yang aku potret diam-diam saat kamu bengong menggunakan hp yang kamu belikan waktu itu,sebagai perminta maaf karena sudah membanting hp ku sebelumnya gara-gara kamu sebal aku terus menonton drama Korea tanpa mengenal waktu,walaupun saat itu aku marah tapi direlung hatiku yang paling dalam aku mengakui aku salah dan menerima kemarahan kamu,tapi kenapa saat itu,setelah kamu puas merusaknya kemudian kamu bersikap manis dengan membelikan aku hp baru,aku jadi tidak bisa jutek lama-lama karena kamu manis sekali


Sudah hampir satu tahun dan lihat wajah kamu yang tak berubah kecuali sedikit kumis tipis yang hari itu kamu belum sempat mencukurnya. Layaknya sekarang,layaknya hari ini saat kamu menjelma menjadi sosok laki-laki yang lebih dewasa yang tentunya sangat tampan 


Tadinya aku ingin mencoba peruntungan mengucapkan "aku sangat mencintaimu suamiku" di WhatsApp Story supaya kamu bisa melihat usahaku bahwa aku bisa romantis tidak se garing yang kamu kira. Ada rasa cemburu saat kusadari betapa aku ini tak berbakat menulis kalimat-kalimat manis sebagaimana orang-orang berusaha semanis mungkin hanya untuk mengucapkan dua kata "aku mencintaimu" Lalu aku mulai mengetik sesuatu yang akhirnya justru berakhir terlalu panjang. Maka selamat, sepertinya kamu orang pertama yang aku tulis dengan perasaan sedang bahagia karena asal kamu tau sebelumnya aku hanya bisa menulis saat hatiku sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja dan kamu adalah pengecualian yang ku tulis di dalam blog yang tiada apa-apanya ini.

Semoga aku belum terlalu terlambat untuk menjadi bagian dari alasanmu bahagia hari ini. asal kamu tahu saja, orang-orang terbaik yang memilih untuk menetap dan tak hanya sekadar singgah akan selalu punya ruang di dalam harapan-harapan yang tak henti-hentinya kupinta. Aku selalu bangga karena kamu adalah salah satunya.

Terima kasih untuk terus bersedia menjadi seseorang yang selalu kurepotkan. Sebetulnya ada begitu banyak hal yang bisa kusebutkan tentangmu, dan betapa karenanya aku kagum. Ada seribu daya pikat yang bersembunyi di balik sosok kamu yang petakilan dan random sekali, yang tidak semua orang mampu menejermahkan.

Suatu hari nanti saat kamu menginjak usia semakin dewasa dan akan semakin sibuk dengan pekerjaan dan juga anak kita,luangkanlah waktu khusus untuk kita berdua agar perasaan cinta akan terus tumbuh terpelihara tidak terkikis waktu walau usia kita semakin hari semakin menua bahkan jika nanti kita menambah satu atau dua atau banyak anak aku harap kita selalu harmonis saling menjaga dan mencintai sampai tua sampai jadi debu dan bila Tuhan mengijinkan eh tidak,,aku akan meminta dan memaksa tuhan bahwa di kehidupan selanjutnya pun aku ingin terus bersama kamu,di cintai dan mencintai kamu





Di sudut tempat tidur,setelah sahur
Cianjur,23_03_2023 🖤