"aku mencintaimu bahkan ketika begitu dalam kau mencintai kekasihmu"
menjadi yang tak pernah terlihat memang tidak mudah seperti hadirku yang tak mungkin lebih besar dari harapan sebatas orang asing,berbahagialah kau,sebab dengan itu aku merasa berarti.
ketahuilah,,,janganlah kau merasa bersalah sebab aku tersakiti,ini hanyalah kebodohan yang ku buat,ialah merasa patah ketika kau bersamanya.
aku memohon ampun karena kelancanganku menyimpan rasa cinta kepadamu,terlebih merasa kehilangan sedang kau tak pernah ku miliki,bahkan tak seharusnya kepadamu aku memohon ampun menjadi cinta atau sekalipun menjadi benci,kau juga tak akan peduli,tetapi inilah aku yang teramat sombong mengatakan paling menyayangimu apa adanya,tetapi memanglah benar,jatuhlah dan terpuruk,,,,,maka jatuh lah di bawah sana sebab lenganku akan siap menangkap,jatuhlah lebih dalam sampai tak seorangpun hadirmu pada mereka diinginkan oleh sebabnya kau haruslah sedikit lega karena aku masih manis menunggu untukmu.percayalah semua ini hanya kebohongan.sejujurnya yang selalu kuagung-agungkan atas dasar cinta tak betul-betul ada,aku yang tak sekalipun memperjuangkanmu tetapi berani mengatakan perasaanku kau lukai
sebenarnya hatiku tak pernah kau patahkan,hanya saja aku terlalu mengharapmu berlebihan,hingga kini di pundakku masih memikul setumpuk tanya dengan jawaban yang sebenarnya tak ingin ku dengar.
dan yang selalu ingin ku tanyakan padamu ialah,seberapa besar kau menyayanginya? lebihkah dari aku menyayangimu? itu pula yang selalu tak pernah aku berani,sebab kau mencintainya terlalu buta atau aku saja yang amat tak tahu diri.
sekali lagi,maafkan ke hinaanku ini,kau tak perlu menyuruh pesuruhmu untuk menyeretku jauh-jauh dari kehidupanmu,disini aku cukup dengan melihatmu tertawa tanpa adanya gelisah yang kau sembunyi-sembunyikan,lalu dengan perasaan yang amat cukup aku akan berjalan menjauh,seluruh yang ada di sepanjang jalan kepergianku darimu ini bahkan tampaknya sudah paham,setiap satu langkahku menghancurkan satu ingatan tentangmu,dan aku ingin berjalan sejauh mungkin sampai kau yang ada di dalam tubuhku benar-benar musnah,aku tak peduli dimana nanti kakiku akan menjadi pincang yang terpenting tak ada lagi kamu dalam seluruh diriku.
mungkin napas yang kubawa ini suatu nanti tak lagi namamu,dan betapa merasa hebatnya aku terbebas dari sengsara mencintaimu,itulah hari dimana hari penantianku tiba akhirnya hal-hal sakit dalam mencintaimu akan melahirkan jeda,dan barangkali itu akhir dari namamu yang terus ku helakan,serta pula napasku yang tak sanggup lagi ku hembuskan
dari aku yang(berusaha)tidak mencintaimu
cianjur,21 juli 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.