Aku suka pagi
Ia menyediakan apapun
Termasuk sebuah cara untuk mengenangmu lebih lama
Ada hal-hal yang sulit dimengerti,seperti hujan turun tiba-tiba
Kemudian aku rindu kau begitu saja
Dan aku tidak begitu suka hujan yang jatuh dipagi hari
Tubuhku menjadi berat membuat malas tumbuh berkali-kali lipat
Yang mungkin kukerjakan hanya merawat kerinduan
Sesuatu yang sebenarnya tak perlu
Aku dan hatiku sepakat untuk jatuh cinta
Sebuah keegoisan yang kuperjuangkan untuk kau saja
Tetapi konsekuensi masih berlaku
Sekalipun untuk urusan perasaan yang belum dikisahkan peraturan ialah:tidak ada jatuh cinta,tanpa menanggung rindu setelahnya.
Pagi selalu sederhana
Kearah matahari yang sebentar lagi terbit aku menerka sesuatu
Hujan belum akan datang barangkali
Pagi menjadi lebih sederhana
Dan barangkali akan begitu sederhana
Sebab sampai sejauh kalimat ini,belum kutulis sebuah kata cinta
Apakah serumit itu mencintaimu?
Keluarlah dipagi yang masih mengeluarkan embun
Tutup matamu dan jatuh cintalah
Seseorang akan memberitahumu,serumit apa mencintai itu.
Aku hampir melupakan sesuatu
Bahwa selain mencintai,beberapa hal memang semestinya rumit
Seperti katamu:
Mungkin dimasa putih abu serumit kotak susu yang tumpah
Dan mencintaimu hanya sepotong kisah dari serangkaian masa bernama putih abu
Semoga,ku ingat kau sebagai sesuatu yang akan manjadi lama
Yang akan lebih tua dari kesedihan kita
Pagi selalu sederhana
Dan mencintai tak benar-benar rumit
Mencintaimu pun sederhana,rasa ingin memiliki lah yang membuatnya rumit
Namun keinginan memiliki pun sederhana
Takut kehilangan lah yang menjadikan ia demikian rumit
Sebab aku mencintaimu sepaket dengan rasa takut,dari kehilangan yang sewaktu-waktu
Maka biarlah aku merumitkan diri
Mencintaimu,aku tak ingin tahu lebih dalam
Tentang arti sebuah sesal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.