Terimakasih telah memaklumi bahwa aku masih tidak tahu cara mencintai tanpa merindukan.
Terimakasih untuk telah hadir,didalam surat ini kamu nyata,dan rindu yang tertuju padamulah yang membuatnya menyala.
Terimakasih untuk hari yang bahagia.
Aku tiba-rindu
Merindukan kita yang tak ada
Namun kau pernah begitu nyata dihidupku yang telah lalu
Dan lagu ini membawa aku kembali mengingatmu
Masa-masa dimana aku menjadi penjahat yang tiada tandingnya
Mencuri senyummu dibeberapa waktu tanpa seorangpun mencurigaiku,,
Dan aku tersenyum menulis ini,,
Betapa lucunya atau betapa pedihnya cinta yang terpaksa disimpan rapat-rapat lebih tepatnya dipaksa,,
Aku akan tersenyum lagi untuk hal lain,ialah kemenanganmu bahwa cintaku kepadamu adalah menguatkan,ia tetap tak akan menyakiti sekalipun tak memuarakan diri kepadamu,,
Dan aku tersenyum lagi kali ini,,
Ini untukmu,kiranya kau baik-baik saja dimanapun kau berada,sebab ketahuilah ada yang akan baik-baik juga disini jika kau demikian adanya,,
Kadang aku bertanya bagaimana kabarmu? Dan sialnya ini benar-benar ingin aku ketahui,,
Aku dipaksa menulis ini oleh debar yang dalam merindukanmu,semoga kau membaca,,tuan.
Cianjur,12 november 2016
Aku telah berdo'a
Tentang sebuah sajak
Dimana kau dikandungnya
Supaya kau selamat dan baik-baik saja
Didalamnya kau tidak terluka
Tuhan boleh mematahkan sajak ini
Namun tidak boleh dirimu
Yang ada diantara baitnya
Atau bila kau patah
Biar aku menanggungnya
Aku telah membaca
Sebuah sajak yang menyedihkan
Yang kutulis sendiri
Tentang diriku sendiri
Dan tuhan boleh mematahkannya kapanpun
Demil,cianjur 29 oktober 2016.
Perlukah kuucapkan selamat malam terlebih dahulu Sebab malam ini kegelapan begitu indah?mungkin bukan itu yang kau cari,tuan,,aku harus terbiasa tanpamu dan kamu terlampau terbiasa tanpa jatuh cinta.entahlah,,tetapi aku merindukanmu seperti gelap yang sudah-sudah,semacam aku mesti merawat kedukaan dalam sepinya tubuh malam.tanpamu tuan,,malam seperti tidak becus menyelesaikan tugasnya.kita,,sudah terlalu mudah terganti oleh banyaknya ketiadaan yang mengubur sia-sia,aku yang tanpamu tuan,,segalanya jadi tak mudah dipastikan,barangkali akulah seseorang yang jatuh cinta padamu berkali kali.jangan kau bertanya lagi tuan,sebab itu akan menyinggung perasaanku,aku sudah mencintai apapun yang kau tulis terlepas dari mana saja ia kau peroleh,sebab aku jatuh cinta padamu tuan.dan sesekali aku ingin menjelma angin disuatu malam yang menyelinap lewat jendela kamar yang kau biarkan masih setengah terbuka,sesekali aku ingin menyatu dengan napasmu agar tak ada lagi resah menapak merangkai jarak,aku ingin menjadi orang pertama yang mendengar desahan dari jantungmu sebelum padam,,betapa aku ingin.dan itu mengapa aku menempatkan rindu-rindu disaku sweeter merahmu agar selalu dapat aku dengar debar yang tak semestinya hilang begitu saja.
22 juli dan aku menutup novel dan menulis kata kata semacam puisi ini,sebab aku merindukanmu dan aku tidak banyak tahu cara merindukan tanpa memikirkan.
Pada akhirnya,selamat malam tuan dan memejamlah.
Aku mencintaimu dengan teramat dan sepaket dengan rindu yang menikam ketika malam.
Cianjur,22 juli 2016
DARI AKU KEPADAMU !
Kamu sudah berlalu begitu jauh dari waktu yang menyimpan seseorang dimasa lampau,hari-hari yang tak mengenal aku,dimana kalian saling jatuh cinta,dilangkahmu yang berlalu hanya waktu,kamu diam dan terjebak,aku hanya orang lain yang ingin mencintai kamu dengan cara beringkaran,tak pernah dan tak bisa sama,aku ingin membakar masa lalu,sebab cemburu ini terlalu sesak dan kamu pantas dicintai dengan cara yang lebih pantas.
Jangan cari kekasihmu yang sudah tak ada itu didalam diriku,pekerjaan sia-sia dan sudah pasti menyakiti.sekian masa terlewat,ceruk dihatimu adalah tanda bahwa cinta pernah mengambil sebagiannya dan mengembalikannya dalam keadaan tak utuh,kamu hanya perlu menjadi kamu yang tak terperangkap waktu,aku disini ada bukan untuk mengajakmu melupakan yang pernah ada,namun aku hanya ingin mencintai kamu sesederhana itu seistimewa itu.
Mungkin kata maaf lebih tepat aku layangkan kepadamu,sebab kehadiranku tak mampu menggantikan dia dan entahlah,itu memang benar.sampai kapanpun aku bukan penggantinya,sampai kapanpun juga dia tak akan mampu menggantikan aku,KITA DUA ORANG YANG BERBEDA dia masa lalumu ! Dan aku ? Aku adalah seseorang lain yang membawa cinta baru.
Satu senja pernah kita habiskan dengan diam dan keadaan yang semakin mendingin.sepasang kupu-kupu dengan sayap tua menguning,terbang mengiringi kata bosan yang keluar dari bibirmu.gerimis sore itu seperti jutaan tombak yang ingin menikam segala yang lelah dikepalaku.hening membatu,tanpa satu pun suara yang berniat melenturkan lidah kita.
Sepertinya kita butuh senja lain untuk mengumpulkan percakapan.
Satu sore saja,tak akan cukup untuk menampung perbincangan kita yang semakin tajam dan mulai gemar saling melukai.aku menyadari kita hanyalah sepasang pemohon yang tak pernah selesai dihadapan do'a.sebelum kau dan aku benar-benar paham,pertemuan adalah perintah takdir untuk kita berpelukan,lalu saling tabah melepaskan,kelak silam juga akan mengajak kita untuk saling memunggungi.Tanpa perlu mengingat lagi,kedua dada kita pernah saling berjanji untuk mengingat sehidup hingga mati.
Ternyata benar apa yang dulu pernah aku takutkan,terutama perihal mencintai,melepaskan memang butuh rasa sakit yang lebih.
Semoga tulisan ini tak hanya berupa angin,yang membawa kabut senyummu menuju bening laut air mataku.
Berbahagialah,rebahkan kekagumanmu di dadanya.Jangan lupa satu hal;Datanglah kembali ke sini,jika kau butuh sesuatu yang bisa kau lukai.
Apakabar tuan?
Sudahkah kau bahagia setelah memutuskan meninggalkanku pada hari itu?
Itu adalah pertanyaan paling bodoh !
Sudah pasti kau bahagia dengan kehidupan baru yang tanpa aku didalamnya.
Tetapi tuan,,
Jika kelak kau bersedih karena keadaan dan segelintir orang menjatuhkanmu,maka bangkitlah dengan bantuan orang sekelilingmu atau kekasih barumu !
Karena,,
Takkan ada lagi tangan untuk menyeka tangis
Takkan ada lagi telinga untuk berkeluh kesah
Dan takkan ada lagi dekap untuk segala resah.
aku tak mengenalmu
Sebab kau membuatmu asing dimataku
Setelah sengaja pergi kala itu.
DARI AKU KEPADAMU !
Entah aku yang terlalu bodoh,atau sengaja membutakan diri atas nama cinta.
Sebagian mereka menyadari perihal perasaanku padamu,selalu mengatakanmu seakan-akan itu merendahkanmu,aku tentu kecewa mendengarnya,aku selalu merasa tak cuma kamu yang direndahkan.
Bukannya kamu sepakat jika hidup tak melulu layaknya mengarung laut dalam arus yang sejalan?mata angin pun menegaskan bahwa utara tak sama halnya dengan selatan
Persimpangan mengajarkan setiap ada kiri pasti ada kanan
Begitu pun kamu,kamu indah dan mengagumkan dengan caramu
Tersebab aku jatuh cinta,karena kamu menjelma dirimu apa adanya.
Sebab itu aku ingin bertanya,apakah aku yang terlalu bodoh sehingga mesti memusingkan pendapat orang lain atas hatiku kepada siapa aku jatuh cinta?dan benar,kurasa aku tak sebodoh itu,melainkan lebih bodoh.
Peduli apa orang-orang atas aku,kamu dan perasaanku yang jika patah aku tak yakin mereka dapat mengutuhkannya kembali
Sebab itu aku hanya ingin memprasastikan kisah ini sebagai aku dan kamu,bukan aku,kamu dan cercaan mereka.
Aku selalu mensyukuri kekagumanku padamu sebagai cara pandang berbeda,dengan dalih bahwa tak banyak yang bisa memahami sisi kelembutan yang tersembunyi dari kelakuanmu yang memang bangsat
Mungkin aku satu dari sedikit yang mampu menyadari itu.
Seorang teman pernah bertanya padaku:mengapa aku mencintaimu?bukankah kamu lelaki brengsek,pecandu dan entahlah?
Sungguh,semakin aku merenungkan pertanyaan itu,yang kudapatkan justru aku semakin mencintaimu.entahlah.
Mungkin aku mesti menjawabnya,dengan sederet kalimat yang sudah aku siapkan.sebab aku yakin setelah mereka tau aku mencintaimu,pasti akan kuterima banyak pertanyaan bodoh seperti ini,dan ia kujawab dengan sebaris tanya pula,kurang lebih seperti ini:pernahkah kamu jatuh cinta?butuhkah alasan?
Sudahlah..sebenarnya aku enggan jika harus melibatkan mereka dalam tulisan ini,aku hanya ingin menuliskan aku dan kamu,aku dan semua kelembutan hatimu,aku dan segala keberengsekanmu
Andai kamu berkenan menyelam kedalam hatiku sebentar saja,tentu kamu percaya betapa aku jatuh cintanya dengan caramu menyalakan korek api dan menyulut batang rokok.
Kiranya kamu mau meluangkan sedikit waktumu,berenanglah di nadi yang mendenyutkan namamu ini,dan temukan aku disepanjang pembuluhnya tengah berdebar-debar,dengan kamu sebagai alasannya
Ingatlah,pernah ada masa disaat pertama aku merasa sangat jatuh cinta dengan caramu menatapku,didalam bola mata yang hangat itu aku menemukan diriku berenang-renang,aku bahagia.
Terang sudah,bahwa mencintaimu aku hanya butuh keluasan hati,dan kamu tentu saja
Dan bukankan sudah atau bahkan berkali-kali aku jelaskan? Bahwa kamu tetaplah kamu yang aku cintai,sekalipun tentangmu meniadi baik atau buruk didalam omongan mereka.
Kepadamu mataku buta,tetapi tidak halnya dengan cinta.
Malam mengerucut,sunyi dan ruang hati bergaung.
Lagu yang diputar berulang dan berkelebat-kelebat bayang hanyalah sejumlah arti yang sejajar dengan sepi
Lirik ini memang tak menyebutkan kita,tapi aku bertaruh pasti ini tentang kesedihan
Entah siapa yang pantas disebut pergi antara kau dan aku,bagiku kehilanganmu tetap pilihan yang tak seharusnya diwujudkan
Entah siapa yang akan lebih dulu melupakan,didalam diriku kau masih nama yang sulit tergantikan
Biar aku memejamkan mata dan melihat kau melangkah pelan-pelan
Untuk sebuah air mata,jatuh cinta memang tak sebaiknya ada
Dengarkanlah,betapa kita terlampau jauh,lagu ini menerjemahkan,sunyi ini menjelaskan
Dilangit kamarku dan malam yang meninggi
Senyummu unggun api ditempat rinduku
Membakar gigil dari pelukan-pelukan yang gagal
Dan aku bukan apapun yang selain engkau dari segala tinggal dan meninggalkan
DARI AKU KEPADAMU !
Di sore yang gerimis
Aku mendengar sebuah kehilangan
Seperti musim hujan,yang kehabisan ruang untuk memulangkan ingatan
Telah kutemukan hari dimana dua puluh empat jamnya adalah waktu-waktu yang mungkin untuk menyakiti diri dengan cara merindukan
Aku seseorang yang dipilih sunyi untuk diam dan merenungkan bagaimana seharusnya perpisahan yang sedikit saja rasa sakitnya
Gerimis pukul empat sore
Sesuatu mengetuk kenangan yang tak berpintu
Tentang sebuah tempat yang kau sebut masalalu
Ketika kita menghabiskan jam-jam yang belum berhenti berputar
Saat arloji berseru:sesuatu akan kumakamkan dimata indahmu,senja
Aku ingin menjadi air mata
Katamu kau belum sanggup melihat kesedihan
Terutama hal-hal yang lahir,dari sepasang hujan dimataku
Sebab aku ingin menjadi air mata,katamu sekali lagi
Sehingga tak kau biarkan aku menangis,aku berduka,atau bersedih sendirian
Kita adalah sebuah kefanaan yang menghindari suatu hari,pada suatu nanti kau dan aku tak saling menemukan
Ialah hari-hari yang terus menerus menjadi ukuran waktu begitu panjang yang kerap mereka sebut sebagai selamanya
Dan kita ingin berdua lebih lama,beberapa detik saja dari selamanya
Aku suka pagi
Ia menyediakan apapun
Termasuk sebuah cara untuk mengenangmu lebih lama
Ada hal-hal yang sulit dimengerti,seperti hujan turun tiba-tiba
Kemudian aku rindu kau begitu saja
Dan aku tidak begitu suka hujan yang jatuh dipagi hari
Tubuhku menjadi berat membuat malas tumbuh berkali-kali lipat
Yang mungkin kukerjakan hanya merawat kerinduan
Sesuatu yang sebenarnya tak perlu
Aku dan hatiku sepakat untuk jatuh cinta
Sebuah keegoisan yang kuperjuangkan untuk kau saja
Tetapi konsekuensi masih berlaku
Sekalipun untuk urusan perasaan yang belum dikisahkan peraturan ialah:tidak ada jatuh cinta,tanpa menanggung rindu setelahnya.
Pagi selalu sederhana
Kearah matahari yang sebentar lagi terbit aku menerka sesuatu
Hujan belum akan datang barangkali
Pagi menjadi lebih sederhana
Dan barangkali akan begitu sederhana
Sebab sampai sejauh kalimat ini,belum kutulis sebuah kata cinta
Apakah serumit itu mencintaimu?
Keluarlah dipagi yang masih mengeluarkan embun
Tutup matamu dan jatuh cintalah
Seseorang akan memberitahumu,serumit apa mencintai itu.
Aku hampir melupakan sesuatu
Bahwa selain mencintai,beberapa hal memang semestinya rumit
Seperti katamu:
Mungkin dimasa putih abu serumit kotak susu yang tumpah
Dan mencintaimu hanya sepotong kisah dari serangkaian masa bernama putih abu
Semoga,ku ingat kau sebagai sesuatu yang akan manjadi lama
Yang akan lebih tua dari kesedihan kita
Pagi selalu sederhana
Dan mencintai tak benar-benar rumit
Mencintaimu pun sederhana,rasa ingin memiliki lah yang membuatnya rumit
Namun keinginan memiliki pun sederhana
Takut kehilangan lah yang menjadikan ia demikian rumit
Sebab aku mencintaimu sepaket dengan rasa takut,dari kehilangan yang sewaktu-waktu
Maka biarlah aku merumitkan diri
Mencintaimu,aku tak ingin tahu lebih dalam
Tentang arti sebuah sesal
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani
Diatas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu diantara keluh kesah
Gundah,gelisah,air mata dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Dibatas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang dihatimu untukku sedikit saja
Tolong bicaralah pada tanah yang membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya agar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
DARI AKU KEPADAMU !