Kamis, 01 Desember 2016

kau terjebak didalam puisi

Apa kabar?
Masihkah aku salah satu kabar yang kau tunggu-tunggu?
Untukmu yang ada dikejauhan sana,ditempat asing yang tak terterka mata,aku ingin mengatakan sesuatu.
Karena ini amat rahasia,dan bagi aku sangatlah penting,maka boleh aku memohon sebelumnya?tolong tutup pintu kamarmu rapat-rapat usai dirimu membaca kalimat ini.kemudian duduk atau berbaringlah di ranjang kamarmu.akan lebih baik atau sebaiknya kamu matikan saja lampu kamarmu yang masih menyala.bacalah surat ini pelan-pelan dan rasakan aku disampingmu sambil berbisik bahwa betapa aku ini sedang rindu,rindu yang amat berat.

Terimakasih karena kamu baru saja mendengar rahasia besarku yang kepada kamu saja ia ingin diungkapkan.
Terimakasih telah memaklumi bahwa aku masih tidak tahu cara mencintai tanpa merindukan.
Terimakasih untuk telah hadir,didalam surat ini kamu nyata,dan rindu yang tertuju padamulah yang membuatnya menyala.
Terimakasih untuk hari yang bahagia.

Selamat,untuk hari yang telah lalu,untuk hari ini dan untuk hari esok dan seterusnya,maka itulah hari dimana kau akan terjebak didalam puisi-puisi.
Yang merindumu.


Cianjur,01 Desember 2016.

Sabtu, 12 November 2016

Debarku merindukanmu

Aku tiba-rindu
Merindukan kita yang tak ada
Namun kau pernah begitu nyata dihidupku yang telah lalu
Dan lagu ini membawa aku kembali mengingatmu
Masa-masa dimana aku menjadi penjahat yang tiada tandingnya
Mencuri senyummu dibeberapa waktu tanpa seorangpun mencurigaiku,,

Dan aku tersenyum menulis ini,,
Betapa lucunya atau betapa pedihnya cinta yang terpaksa disimpan rapat-rapat lebih tepatnya dipaksa,,

Aku akan tersenyum lagi untuk hal lain,ialah kemenanganmu bahwa cintaku kepadamu adalah menguatkan,ia tetap tak akan menyakiti sekalipun tak memuarakan diri kepadamu,,

Dan aku tersenyum lagi kali ini,,
Ini untukmu,kiranya kau baik-baik saja dimanapun kau berada,sebab ketahuilah ada yang akan baik-baik juga disini jika kau demikian adanya,,

Kadang aku bertanya bagaimana kabarmu? Dan sialnya ini benar-benar ingin aku ketahui,,

Aku dipaksa menulis ini oleh debar yang dalam merindukanmu,semoga kau membaca,,tuan.

Cianjur,12 november 2016

Sabtu, 29 Oktober 2016

sajak ini akan patah

Aku telah berdo'a
Tentang sebuah sajak
Dimana kau dikandungnya
Supaya kau selamat dan baik-baik saja
Didalamnya kau tidak terluka

Tuhan boleh mematahkan sajak ini
Namun tidak boleh dirimu
Yang ada diantara baitnya
Atau bila kau patah
Biar aku menanggungnya

Aku telah membaca
Sebuah sajak yang menyedihkan
Yang kutulis sendiri
Tentang diriku sendiri
Dan tuhan boleh mematahkannya kapanpun

Demil,cianjur 29 oktober 2016.

Minggu, 11 September 2016



Aku berada disini bersama diriku yang lain
Bercengkrama kita dan tidak saling mengenal
Dua orang yang lekat namun tidak saling mengikat
Karib terbaik kita adalah kesepian yang paling
Yang bahkan tak mengenali dirinya sendiri

Maka selamanya mereka tidak akan melukai
Kecuali melukai diri mereka sendiri


Cianjur,september 2016

Selasa, 02 Agustus 2016

aku mencarimu

Aku berusaha menghilangkan diriku di sela riuh namamu biar bayang-bayang ini pergi,agar aku tak kehilangan kau meski aku harus kehilangan aku.
Aku ingin mengunci kakimu dengan do'a do'aku agar engkau hanya melangkah kemanapun yang sanggup kujangkau,agar aku tak kehilangan dua jiwaku sekalian.
Ada waktu ketika kau sendiri sunyi hingga kau dengar degup jantungmu atau seruan ketiadaan,kau mencintai jarum jam yang berputar mengitari angka-angka namun aku jam pasir yang tak punya itu semua.
Kata-kata dari bibirmu,sajak-sajak yang dijatuhkan hujan dan semua yang tak ada telah dimuseumkan waktu,kita adalah salah satunya.
Kita akan menikmati kehampaan bagai udara yang hanya membawa debu dan uap hitam dari mesin motor,dadaku seperti itu usai mencium aroma kepergianmu.
Kau mendengarkan sebuah lagu,aku masih was-was akan segala bebunyian tentang perpisahan,hatiku rapuh dan air mataku mudah patah terkapar duka dipipimu alir dari segala ketidak inginan buruk atasmu.
Aku membakar kenangan namun tidak pernah mencoba melupakannya,aku terlanjur suka mengerjakan hal-hal yang sia-sia,maka aku mencoba melupakanmu lagi dan lagi.
Aku ingin hilang untuk menemukanmu,siapa yang peduli perkara samakah kalimat ini dengan aku ingin mati untuk menghidupkanmu,atau aku ingin lupa untuk mengingatkanmu,bahkan kau pun tak peduli,bahkan aku sendiri demikian.
Cianjur,2 agustus 2016

Minggu, 17 Juli 2016

Terintuk engkau yang lekat dalam kepalaku

Perlukah kuucapkan selamat malam terlebih dahulu Sebab malam ini kegelapan begitu indah?mungkin bukan itu yang kau cari,tuan,,aku harus terbiasa tanpamu dan kamu terlampau terbiasa tanpa jatuh cinta.entahlah,,tetapi aku merindukanmu seperti gelap yang sudah-sudah,semacam aku mesti merawat kedukaan dalam sepinya  tubuh malam.tanpamu tuan,,malam seperti tidak becus menyelesaikan tugasnya.kita,,sudah terlalu mudah terganti oleh banyaknya ketiadaan yang mengubur sia-sia,aku yang tanpamu tuan,,segalanya jadi tak mudah dipastikan,barangkali akulah seseorang yang jatuh cinta padamu berkali kali.jangan kau bertanya lagi tuan,sebab itu akan menyinggung perasaanku,aku sudah mencintai apapun yang kau tulis terlepas dari mana saja ia kau peroleh,sebab aku jatuh cinta padamu tuan.dan sesekali aku ingin menjelma angin disuatu malam yang menyelinap  lewat jendela kamar yang kau biarkan masih setengah terbuka,sesekali aku ingin menyatu dengan napasmu agar tak ada lagi resah menapak merangkai jarak,aku ingin menjadi orang pertama yang mendengar desahan dari jantungmu sebelum padam,,betapa aku ingin.dan itu mengapa aku menempatkan rindu-rindu disaku sweeter merahmu agar selalu dapat aku dengar debar yang tak semestinya hilang begitu saja.
22 juli dan aku menutup novel dan menulis kata kata semacam puisi ini,sebab aku merindukanmu dan aku tidak banyak tahu cara merindukan tanpa memikirkan.
Pada akhirnya,selamat malam tuan dan memejamlah.

Aku mencintaimu dengan teramat dan sepaket dengan rindu yang menikam ketika malam.

Cianjur,22 juli 2016
DARI AKU KEPADAMU !

Selasa, 12 Juli 2016

Waktu tak mampu menyamarkanmu

pashapena.blogspot.com
Entah ini musim hujan yang keberapa kali
Rupanya waktu sudah begitu jauh berlalu
Dan semua menjadi samar seiring kisah kita yang diam dan beku




Cerita yang dahulu kita ukir telah usang
Tapi kenangan tentangnya masih sangat lekat padaku
Dan kau masih sebuah nama yang menyatu dalam degup




Semakin keras aku berusaha menanggalkan segala perihal dirimu
Semakin dalam pula aku mencintaimu
Jadi kubiarkan saja rasa ini tertanam dihati




Waktu tak mampu menyamarkanmu,,

Kamis, 07 Juli 2016

Sebentar Saja

pashapena.blogspot.com

Barangkali kita pantas menyebut waktu tak lagi berjalan,ia melesat.Sementara kita masih dua orang asing yang tak terpikirkan untuk saling mengenal apalagi memiliki.betapa sebuah kisah cinta yang gagal.Separuh hati mati-matian mengundi harapan,sementara setengah yang lain sungguh tak pernah mengerti mainan apakah perasaan itu.Lima bulan kurang enam hari dan sepenggal hati yang memilih mengunci kata-katanya dikesunyian diri,selama itu pula seseorang  tak pernah mendengar betapa di dada seorang perempuan ada degup yang kerap berlomba dengan waktu,ada debar yang berpacu dengan sisa-sisa hari yang tak mungkin ia tahu.




Aku tak dapat memohon angka-angka kalender agar berhenti bergerak,sebab itu aku meminta sesuatu padamu sebentar saja:sebuah waktu.sejumlah air mata menerka kehari depan,kesedihan hendak dijatuhkan ke dada siapa lagi?beberapa hal yang tak sampai menghitung takdirnya tentang sebuah pertemuan yang penuh dengan peluang mustahil,kali ini semua resahku benar-benar tengah berjudi dengan kemungkinan yang tak ada.



Dunia terlalu luas bila aku harus menemukanmu lagi,suatu hari nanti cinta hanya tinggal nama yang mati dan tak pernah dinisankan,perasaan yang terkubur dan tak pernah kau ziarahi,lagu-lagu sedih yang takkan mungkin kau dengar lagi.



Suatu nanti kita tidak lagi berbicara tentang hari ini,tentang kisah cinta yang menulis kesedihannya sendiri pada sejumlah musim.kita tidak lagi berceloteh tentang suatu hari,ketika dua orang yang mengunci matanya pada mata yang lain beberapa detik saja.kita akan kehilangan sebuah isyarat,waktu-waktu yang berjatuhan terlampau cepat dan kita tak sempat mencatat berapa jumlah air mata yang jatuh ketika kita harus bergerak pada suatu hari yang bukan hari ini.



Kelak perasaan-perasaan cinta hanya tersisa dalam puisi tua,didalam kata-kata yang tak lagi menemukan maknanya,kau akan menjumpaiku masih ingin jatuh cinta,mungkin saja bukan lagi kepadamu tetapi mungkin sekali masih kepadamu.
Sebentar saja hari ini sebelum semua yang aku resahkan terlanjur terjadi.

Hujan Badai Kecil


Menghadap hujan aku berteduh dari sore yang makin pekat.
Kilat-kilat putih menjebak langkah mencegah kepulangan yang tak sebaiknya terjadi.
Ditengah hujan badai kecil kesedihan selalu tampak lebih besar.
Aku ingin apapun selain merindukanmu,selain rasa sakit yang lebih hebat.
Andai kalimat ini sewaktu-waktu dapat menjelma penangkal badai atau sekedar payung kecil yang menampung air matamu,perpisahan kita akan lebih baik.
Dan kita cukup duduk sambil menghitung gerakan jarum jam yang sentripetal,mengitari putaran yang tak lebih rumit dari alasanmu memilih pergi.
Atau kau saja yang melakukannya,biar aku menahan tawa memperhatikanmu yang terus mencoba menanggalkan satu per satu angka-angka dalam kalender diruang kerja kita.
Kau tak berubah masih seperti dulu yang amat keras kepala,dan itu membikin aku terlampau sulit melepasmu.
Jika disini ada jalan lain atau setidaknya lorong bawah tanah yang gelap,kau tetap akan pergi,kau bahkan sudah tak peduli pada badai diluar.
Padahal mereka mengabadikan kita sebagai sisa dari perpisahan yang terlalu sering digagalkan hujan.
Cianjur 7 juli,2016

Minggu, 03 Juli 2016

Kepada kau yang entah dimana


Sore yang mendung,dan waktu yang menyimpan hujan dikejauhan sana.dilangit yang tak mampu kuterka luasnya,amat jauh disana tempat kau dipayungkan gelisah dan sejumlah awan yang membelah-belah.sementara aku berdo'a saja disini,untuk kebaikanmu juga tentang betapa kacau rindu menyekapku.


Aku tau kau akan baik-baik saja,dan puisi ini lebih baik tak pernah dituliskan,sebab kita terlalu jauh.barangkali memang kita benar-benar tak pernah terlalu dekat,dan seberapa jauh engkau sebetulnya?


Tidak akan aku bersumpah untuk melupakanmu,namun saat ini juga aku sedang mengusahakannya.

Jumat, 01 Juli 2016

Untuk seseorang yang sebaiknya kamu


Aku tanam duri juga segala yang mungkin mampu melukai,didekat jantungmu,dihatimu.tapi belukar selalu tumbuh sebagai cinta yang mematahkan lukaku berkali-kali.


Barangkali kata yang tua dan amat terlupakan,juga biru laut yang mampu membiaskan parasmu,disebuah sore yang hujan kita telah habis dijerat betapa rumitnya waktu.


Badai ini kehancuran yang tercipta dari parasmu,telah berubah menjadi desau angin lembut,yang berusaha mencintaimu dengan kepulangan baru.


Suatu hari nanti dadamu akan pecah,dan akulah rahasia yang pertama kali keluar dari perangkapnya,kemudian sesal dan resahmu yang tertinggal didalamnya,mengukir namaku dengan tinta yang kau seka disudut mata.


Aku bersumpah sampai waktu yang entah hatimu tak akan menumbuhkan apapun selain cinta,meski ribuan kali aku coba menimbum duri dan menyimpan harap asa yang tak terhitung lara.

Minggu, 26 Juni 2016

Cara Lain Mencintaimu

Kamu sudah berlalu begitu jauh dari waktu yang menyimpan seseorang dimasa lampau,hari-hari yang tak mengenal aku,dimana kalian saling jatuh cinta,dilangkahmu yang berlalu hanya waktu,kamu diam dan terjebak,aku hanya orang lain yang ingin mencintai kamu dengan cara beringkaran,tak pernah dan tak bisa sama,aku ingin membakar masa lalu,sebab cemburu ini terlalu sesak dan kamu pantas dicintai dengan cara yang lebih pantas.

Jangan cari kekasihmu yang sudah tak ada itu didalam diriku,pekerjaan sia-sia dan sudah pasti menyakiti.sekian masa terlewat,ceruk dihatimu adalah tanda bahwa cinta pernah mengambil sebagiannya dan mengembalikannya dalam keadaan tak utuh,kamu hanya perlu menjadi kamu yang tak terperangkap waktu,aku disini ada bukan untuk mengajakmu melupakan yang pernah ada,namun aku hanya ingin mencintai kamu sesederhana itu seistimewa itu.

Mungkin kata maaf lebih tepat aku layangkan kepadamu,sebab kehadiranku tak mampu menggantikan dia dan entahlah,itu memang benar.sampai kapanpun aku bukan penggantinya,sampai kapanpun juga dia tak akan mampu menggantikan aku,KITA DUA ORANG YANG BERBEDA dia masa lalumu ! Dan aku ? Aku adalah seseorang lain yang membawa cinta baru.

Kamis, 23 Juni 2016

hurtless

Satu senja pernah kita habiskan dengan diam dan keadaan yang semakin mendingin.sepasang kupu-kupu dengan sayap tua menguning,terbang mengiringi kata bosan yang keluar dari bibirmu.gerimis sore itu seperti jutaan tombak yang ingin menikam segala yang lelah dikepalaku.hening membatu,tanpa satu pun suara yang berniat melenturkan lidah kita.

Sepertinya kita butuh senja lain untuk mengumpulkan percakapan.
Satu sore saja,tak akan cukup untuk menampung perbincangan kita yang semakin tajam dan mulai gemar saling melukai.aku menyadari kita hanyalah sepasang pemohon yang tak pernah selesai dihadapan do'a.sebelum kau dan aku benar-benar paham,pertemuan adalah perintah takdir untuk kita berpelukan,lalu saling tabah melepaskan,kelak silam juga akan mengajak kita untuk saling memunggungi.Tanpa perlu mengingat lagi,kedua dada kita pernah saling berjanji untuk mengingat sehidup hingga mati.

Ternyata benar apa yang dulu pernah aku takutkan,terutama perihal mencintai,melepaskan memang butuh rasa sakit yang lebih.
Semoga tulisan ini tak hanya berupa angin,yang membawa kabut senyummu menuju bening laut air mataku.
Berbahagialah,rebahkan kekagumanmu di dadanya.Jangan lupa satu hal;Datanglah kembali ke sini,jika kau butuh sesuatu yang bisa kau lukai.

Sabtu, 04 Juni 2016

Apakabar tuan?

Apakabar tuan?
Sudahkah kau bahagia setelah memutuskan meninggalkanku pada hari itu?

Itu adalah pertanyaan paling bodoh !

Sudah pasti kau bahagia dengan kehidupan baru yang tanpa aku didalamnya.

Tetapi tuan,,

Jika kelak kau bersedih karena keadaan dan segelintir orang menjatuhkanmu,maka bangkitlah dengan bantuan orang sekelilingmu atau kekasih barumu !

Karena,,

Takkan ada lagi tangan untuk menyeka tangis
Takkan ada lagi telinga untuk berkeluh kesah
Dan takkan ada lagi dekap untuk segala resah.

aku tak mengenalmu
Sebab kau membuatmu asing dimataku
Setelah sengaja pergi kala itu.

DARI AKU KEPADAMU !

Jumat, 27 Mei 2016

Jangankan baik,sebangsat itu pun kau tetap kugilai.

Entah aku yang terlalu bodoh,atau sengaja membutakan diri atas nama cinta.

Sebagian mereka menyadari perihal perasaanku padamu,selalu mengatakanmu seakan-akan itu merendahkanmu,aku tentu kecewa mendengarnya,aku selalu merasa tak cuma kamu yang direndahkan.

Bukannya kamu sepakat jika hidup tak melulu layaknya mengarung laut dalam arus yang sejalan?mata angin pun menegaskan bahwa utara tak sama halnya dengan selatan
Persimpangan mengajarkan setiap ada kiri pasti ada kanan
Begitu pun kamu,kamu indah dan mengagumkan dengan caramu
Tersebab aku jatuh cinta,karena kamu menjelma dirimu  apa adanya.

Sebab itu aku ingin bertanya,apakah aku yang terlalu bodoh sehingga mesti memusingkan pendapat orang lain atas hatiku kepada siapa aku jatuh cinta?dan benar,kurasa aku tak sebodoh itu,melainkan lebih bodoh.
Peduli apa orang-orang atas aku,kamu dan perasaanku yang jika patah aku tak yakin mereka dapat mengutuhkannya kembali
Sebab itu aku hanya ingin memprasastikan kisah ini sebagai aku dan kamu,bukan aku,kamu dan cercaan mereka.

Aku selalu mensyukuri kekagumanku padamu sebagai cara pandang berbeda,dengan dalih bahwa tak banyak yang bisa memahami sisi kelembutan yang tersembunyi dari kelakuanmu yang memang bangsat
Mungkin aku satu dari sedikit yang mampu menyadari itu.

Seorang teman pernah bertanya padaku:mengapa aku mencintaimu?bukankah kamu lelaki brengsek,pecandu dan entahlah?
Sungguh,semakin aku merenungkan pertanyaan itu,yang kudapatkan justru aku semakin mencintaimu.entahlah.

Mungkin aku mesti menjawabnya,dengan sederet kalimat yang sudah aku siapkan.sebab aku yakin setelah mereka tau aku mencintaimu,pasti akan kuterima banyak pertanyaan bodoh seperti ini,dan ia kujawab dengan sebaris tanya pula,kurang lebih seperti ini:pernahkah kamu jatuh cinta?butuhkah alasan?

Sudahlah..sebenarnya aku enggan jika harus melibatkan mereka dalam tulisan ini,aku hanya ingin menuliskan aku dan kamu,aku dan semua kelembutan hatimu,aku dan segala keberengsekanmu
Andai kamu berkenan menyelam kedalam hatiku sebentar saja,tentu kamu percaya betapa aku jatuh cintanya dengan caramu menyalakan korek api dan menyulut batang rokok.

Kiranya kamu mau meluangkan sedikit waktumu,berenanglah di nadi yang mendenyutkan namamu ini,dan temukan aku disepanjang pembuluhnya tengah berdebar-debar,dengan kamu sebagai alasannya
Ingatlah,pernah ada masa disaat pertama aku merasa sangat jatuh cinta dengan caramu menatapku,didalam bola mata yang hangat itu aku menemukan diriku berenang-renang,aku bahagia.

Terang sudah,bahwa mencintaimu aku hanya butuh keluasan hati,dan kamu tentu saja
Dan bukankan sudah atau bahkan berkali-kali aku jelaskan? Bahwa kamu tetaplah kamu yang aku cintai,sekalipun tentangmu meniadi baik atau buruk didalam omongan mereka.

Kepadamu mataku buta,tetapi tidak halnya dengan cinta.

Malam Yang Tidak Tidur

Malam mengerucut,sunyi dan ruang hati bergaung.
Lagu yang diputar berulang dan berkelebat-kelebat bayang hanyalah sejumlah arti yang sejajar dengan sepi
Lirik ini memang tak menyebutkan kita,tapi aku bertaruh pasti ini tentang kesedihan

Entah siapa yang pantas disebut pergi antara kau dan aku,bagiku kehilanganmu tetap pilihan yang tak seharusnya diwujudkan
Entah siapa yang akan lebih dulu melupakan,didalam diriku kau masih nama yang sulit tergantikan

Biar aku memejamkan mata dan melihat kau melangkah pelan-pelan
Untuk sebuah air mata,jatuh cinta memang tak sebaiknya ada
Dengarkanlah,betapa kita terlampau jauh,lagu ini menerjemahkan,sunyi ini menjelaskan

Dilangit kamarku dan malam yang meninggi
Senyummu unggun api ditempat rinduku
Membakar gigil dari pelukan-pelukan yang gagal
Dan aku bukan apapun yang selain engkau dari segala tinggal dan meninggalkan

DARI AKU KEPADAMU !

Kamis, 26 Mei 2016

Sebuah sore

Di sore yang gerimis
Aku mendengar sebuah kehilangan
Seperti musim hujan,yang kehabisan ruang untuk memulangkan ingatan

Telah kutemukan hari dimana dua puluh empat jamnya adalah waktu-waktu yang mungkin untuk menyakiti diri dengan cara merindukan
Aku seseorang yang dipilih sunyi untuk diam dan merenungkan bagaimana seharusnya perpisahan yang sedikit saja rasa sakitnya

Gerimis pukul empat sore
Sesuatu mengetuk kenangan yang tak berpintu
Tentang sebuah tempat yang kau sebut masalalu
Ketika kita menghabiskan jam-jam yang belum berhenti berputar
Saat arloji berseru:sesuatu akan kumakamkan dimata indahmu,senja

Aku ingin menjadi air mata
Katamu kau belum sanggup melihat kesedihan
Terutama hal-hal yang lahir,dari sepasang hujan dimataku
Sebab aku ingin menjadi air mata,katamu sekali lagi
Sehingga tak kau biarkan aku menangis,aku berduka,atau bersedih sendirian

Kita adalah sebuah kefanaan yang menghindari suatu hari,pada suatu nanti kau dan aku tak saling menemukan
Ialah hari-hari yang terus menerus menjadi ukuran waktu begitu panjang yang kerap mereka sebut sebagai selamanya
Dan kita ingin berdua lebih lama,beberapa detik saja dari selamanya

Pagi selalu sederhana,mencintaimulah yang rumit


Aku suka pagi
Ia menyediakan apapun
Termasuk sebuah cara untuk mengenangmu lebih lama
Ada hal-hal yang sulit dimengerti,seperti hujan turun tiba-tiba
Kemudian aku rindu kau begitu saja

Dan aku tidak begitu suka hujan yang jatuh dipagi hari
Tubuhku menjadi berat membuat malas tumbuh berkali-kali lipat
Yang mungkin kukerjakan hanya merawat kerinduan
Sesuatu yang sebenarnya tak perlu

Aku dan hatiku sepakat untuk jatuh cinta
Sebuah keegoisan yang kuperjuangkan untuk kau saja
Tetapi konsekuensi masih berlaku
Sekalipun untuk urusan perasaan yang belum dikisahkan peraturan ialah:tidak ada jatuh cinta,tanpa menanggung rindu setelahnya.

Pagi selalu sederhana
Kearah matahari yang sebentar lagi terbit aku menerka sesuatu
Hujan belum akan datang barangkali
Pagi menjadi lebih sederhana

Dan barangkali akan begitu sederhana
Sebab sampai sejauh kalimat ini,belum kutulis sebuah kata cinta
Apakah serumit itu mencintaimu?
Keluarlah dipagi yang masih mengeluarkan embun
Tutup matamu dan jatuh cintalah
Seseorang akan memberitahumu,serumit apa mencintai itu.

Aku hampir melupakan sesuatu
Bahwa selain mencintai,beberapa hal memang semestinya rumit
Seperti katamu:
Mungkin dimasa putih abu serumit kotak susu yang tumpah
Dan mencintaimu hanya sepotong kisah dari serangkaian masa bernama putih abu
Semoga,ku ingat kau sebagai sesuatu yang akan manjadi lama
Yang akan lebih tua dari kesedihan kita

Pagi selalu sederhana
Dan mencintai tak benar-benar rumit
Mencintaimu pun sederhana,rasa ingin memiliki lah yang membuatnya rumit

Namun keinginan memiliki pun sederhana
Takut kehilangan lah yang menjadikan ia demikian rumit
Sebab aku mencintaimu sepaket dengan rasa takut,dari kehilangan yang sewaktu-waktu

Maka biarlah aku merumitkan diri
Mencintaimu,aku tak ingin tahu lebih dalam
Tentang arti sebuah sesal

Di ujung kata-kata

Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan

Dalam derap gerimis yang menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani
Diatas pengharapan tak berkesudahan

Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu diantara keluh kesah
Gundah,gelisah,air mata dan lara

Masihkah ada sedikit senyum darimu
Dibatas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang dihatimu untukku sedikit saja
Tolong bicaralah pada tanah yang membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan

Setidaknya agar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu

DARI AKU KEPADAMU !

Rabu, 25 Mei 2016

pergi yang manis



Pelukan erat nan hangat malam itu adalah bentuk lain dari lambaian tangan dan ucapan selamat tinggal,Sungguh sebuah pergi yang manis namun tetap saja membuat  seisi dada teriris


Tak ingin menampik realita,bahwa memang benar kau berlalu bukan dengan hal hal yang sakit,namun tahukah engkau tuan?semanis apapun sebuah perpisahan tak akan sanggup membendung derasnya tangisan

Karena hati yang ditinggalkan tentu akan kehilangan,dan itu menyakitkan
Karena tak ada pergi yang tak meninggalkan jutaan patahan sakit
Kuperjelas lagi tuan,"karena tak ada pergi yang tak meninggalkan jutaan patahan sakit"




Cianjur,25 mei 2016

Selasa, 24 Mei 2016

hujan yang remuk redam

pashapena.blogspot.com
Entah apa yang dibawa hujan malam ini,setiap rinainya yang jatuh seperti belati yang menyayat nadi dan seperti pisau yang menghunus kedalam jantung,sungguh hujan malam paling luka


Aku yakin mendung menyertakan namamu dalam setiap rinai hujan yang jatuh oleh sebab itu suara gaduh gemericik yang jatuh kepermukaan tanah seakan menyerangku dengan bersenjatakan kenangan


Gemericik itu begitu riuh kudengar
Apakah mereka menertawakan atau meraung berduka melihatku terkapar pilu
Entahlah aku tidak tahu
Yang pasti hujan malam ini membuat luka seisi dadaku




Cianjur,24 mei 2016

Minggu, 08 Mei 2016

Tuan Penabur Lara





Tuan penabur lara
Tetaplah dalam diammu
Jangan bersuara untuk sekedar menyapa
Karena sapamu akan membangunkan luka lama


Tuan penabur lara
Tetaplah dalam angkuhmu
Jangan menghampiri untuk kemudian pergi
Karena sulit jika harus melepasmu kembali


Tuan penabur lara
Tetaplah dalam abaimu
Jangan beri harapan untuk kau hempaskan
Karena sakit teramat dalam ketidak pastian

Sabtu, 07 Mei 2016

untuk sebuah nama

Tidak ada yang salah dengan cinta kita,hanya saja engkau salah melabuhkan dan aku salah tanpa pertimbangan telah menadahnya.

Memang tak kupungkiri kita pernah bahagia bersama,tetapi seiring dengan itu,luka luka dengan derasnya kau jatuhkan padaku dan aku jatuhkan kepadamu,dengan nama cinta kita saling melukai.

Kau dan aku tak bisa menyatukan perbedaan  kontras antara kita,hingga kebersamaan kita penuh dengan perdebatan,kau keras kepala dengan egomu dan aku yang selalu mengalah bukan karena setuju melainkan karena tak dapat melawan keras kepalamu,hingga diakhir perdebatan kita senyap tanpa kata,kau dengan sedihmu dan aku dengan sedihku.

Memang benar kalimat "aku mencintaimu" yang kau dan aku ucapkan selalu menyembuhkan diakhir perdebatan,tapi sayangnya tak dapat kau jadikan alasan untuk tetap tinggal dan bertahan.

Hingga datang hari dimana engkau pergi meninggalkan aku,tak pernah sebelumnya kurasa luka yang seberdarah ini,mengingat tanpa pamit kau berlalu dariku,begitu jauh kau melangkah hingga aku tak dapat menemukanmu.

Aku tak pernah menyalahkanmu atas setiap pertengkaran,tapi kali ini kau sangat bersalah karena dengan tega telah merencenakan kepergianmu hingga apik kau kemas agar aku tak curiga,kau sungguh bersalah karena berlalu disaat kita sedang baik baik saja.

Kau pergi dengan kesiapan hati,tapi aku?saat mengetahui pergimu kala itu untuk tak pernah kembali aku benar benar terluka,bahkan seluruh kata kata menyakitkan tak dapat melukiskan sedihku.

Namun walau bagaimanapun keadaan menikamku aku harus tetap melanjutkan hidup,menjalani hari tanpamu,bulanpun berganti tahun tetapi luka berdarah yang disebabkan olehmu ini tak pernah berkurang kadar kesakitannya walau sedikitpun.

Namun,,tak peduli betapapun kau melukaiku hingga seberdarah ini,dalam degup dan detak kau adalah sebuah nama yang tak henti ku do'akan agar bahagiamu utuh walau kepada perempuan lain kau berlabuh.

Aku masih disini,ditempat yang sama sewaktu kau tinggalkan.
Aku masih disini,dengan perasaan yang sama walau kau abaikan.
Dan aku masih disini,dengan cinta hebat yang kupunya berharap hari nanti kau sudi kembali untuk melanjutkan kisah yang sekarang terhenti.

Biarlah ini urusanku,mencintaimu sepihak dan merindukanmu sepihak.


Jangan tanya mengapa aku rela seperti ini,aku hanya mencintaimu.